loading...

REVIEW THE GIRL ON THE TRAIN

Cover Buku The Girl On The Train

Pertama kali melihat covernya saya melihat ada sisi lain yang membuatnya menarik. Judulnya terbilang tidak biasa “The Girl On The Train”. Sempat berpikir mungkin ini lebih ke horror. Terutama ada percik-percik darah di tambah suasana suram hingga menguatkan dugaan saya. Berhubung saya tidak begitu tertarik genre horror jadi saya coba cari tahu pendapat dari kawan goodreads. Sebenarnya yang paling menarik perhatian disini adalah TRAIN. Cerita apa yang bisa dibangun dengan perjalanan singkat dengan kereta? Dan pada cover hanya ada gambar sepotong jendela. Disinilah titik kepenasaran saya.

Tokoh utama dalam kisah bernama Rachel. Setiap pagi hingga menjelang malam menghabiskan waktu hanya naik kereta. Kereta berhenti di perlintasan tepat depan rumah nomor lima belas. Yang ditinggali oleh sepasang suami istri yang selalu menarik perhatiannya, mereka nampak sangat bahagia. Dia merasa melihat dirinya yang dulu. Kehidupannya dulu yang pernah sesempurna itu.

Dia selalu menanti-nanti momen perlintasan kereta. Sakin menyukainya, Rachel membangun cerita dengan menduga-duga setiap kegiatan mereka sampai memberi nama sepasang suami istri itu Jess dan Jason.

Rachel seorang candu alcohol yang berat. Dan salah satu penyebab gagalnya keharmonisan rumah tangganya adalah alcohol. Sepanjang hari dia habiskan hanya minum alcohol entah itu sejenis wine, gin, atau tonik. Berkat alcohol ini pula dia kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki tempat tinggal. Tapi sekarang dia menumpang dengan Cathy, temannya dari masa perkuliahan. Satu-satunya alasan selalu melakukan perjalanan kereta demi menyembunyikan statusnya bahwa sekarang dia seorang pengangguran.

Bab pertama saya dilanda kebosanan. Bahkan beberapa kali ketiduran sampai kehilangan batas baca. Sempat rada menyesal belinya, kog ceritanya datar-datar saja. Soalnya saya beli di gramedia Makassar dan harganya termasuk golongan atas, beruntunglah yang berada di tanah Jawa, selisih harganya jauh beda Padahal waktu saya telusuri seharusnya ini misteri. Jadi saya teruskan saja.

Ada pemandangan yang berbeda dilihatnya kali ini saat diperlintasan. Rachel benar-benar merasa kecewa dan sakit hati. Seolah penghianatan itu kembali dialaminya. Dia tidak menyangka keadaan yang dihadapinya melanda Jason. Dia sangat yakin Jason mencintainya, Jess tahu itu, dan mereka bahagia. Dan Jason tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini.

Cintanya pada Tom, manta suami Rachel belum kelar juga. Lagi-lagi alcohol ikut andil. Akal sehatnya berhasil disabotase hingga dia selalu menelpon Tom malam-malam. Dan Anna, perempuan yang merusak rumah tangganya kini sudah mengganti posisi Rachel merasa geram dengan semua kelakuan Rachel. Malam itu yang paling parah karena Rachel mengunjungi rumah Tom dalam keadaan mabuk parah.

Rachel terbangun dalam keadaan luka. Sudah jelas dia tidak dapat mengingat bagaimana mendapatkan luka-lukanya. Fisiknya masih terlalu berat untuk beraktifitas akhirnya tertidur kembali. Saat Cathy pulang rumahnya dalam keadaan kacau dan berpikir Rachel sudah bertindak diluar batas untuk gratisan. Stok kesabarannya sudah berakhir. Walaupun berat melakukannya tapi dia sudah sangat muak karena beberapa kali menasehatinya agar berhenti minum alcohol tapi terulang lagi.

Rachel benar-benar pergi dari rumah Cathy. Dia singgah ke perpustakaan untuk mengirim e-mail. Muncul berita di halaman depan yahoo kalau Jess, wanita pirang, cantik, dan ramping tiba-tiba saja menghilang. Dan nama aslinya ternyata Megan, dan suaminya Jason adalah Scott. Tiba juga percikan-percikan menegangkan. Hari kehilangannya bersamaan dengan saat dia ingin kerumah Tom. Hari dimana luka-lukanya diperoleh. Dan sehari sebelum dia temukan Megan selingkuh.

Saya suka style bercerita Paula Hawkins. Ada nafas segar dalam novelnya. Dia menggunakan orang pertama dalam ceritanya “aku”. Namun “aku” dalam cerita tidak terfokus hanya pada Rachel. Setiap bab akan ada bagian Megan, dan Anna. Sehingga kita digiring benar-benar memahami alasan mereka bertindak demikian. Alasan Megan berselingkuh karena siapa sangka sosok Scott yang seharusnya suami idaman ternyata tidak memahami betul keadaan istrinya, hingga membuat Megan takut padanya tidak mampu menceritakan masa lalunya yang kelam. Kehidupan Anna yang dikiranya akan damai setelah berhasil menyingkirkan Rachel, dan menghadiahkan putri kecil untuk Tom yang merupakan hal yang tidak dapat dilakukan Rachel dulunya masih tidak menjadikan rumah tangganya damai.

Akan ada dimana posisi Anna berasa seperti Rachel dulunya, karena ada sisi lain Tom yang terlambat diketahui Anna, dan baru disadari Rachel, dan nasib malang untuk Megan

Salut dengan penulis. Dia berhasil menembus penjualan 4 juta eksemplar, dan terbit 60 edisi. Dengar-dengar akan dibuat film. Tapi entah sekarang sudah selesai atau masih dalam proses. Saya jarang berminat pada film diangkat dari novel karena khawatir kecewa terkadang ceritan tidak sama dengan novel.

Semoga menginspirasi . Baca juga review buku Ayat-Ayat Cinta
REVIEW THE GIRL ON THE TRAIN REVIEW THE GIRL ON THE TRAIN Reviewed by Unknown on 6:25 PM Rating: 5

1 comment:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete

Powered by Blogger.